Selasa, 26 Oktober 2010

siapa yang mengertiku?

Entah sudah berapa tahun aku sudah tidak lagi mengungkapkan perasaan galau atau senangku pada seseorang atau sesuatu
Bibirku kelu... lidahku kaku... jiwaku biru...
mungkin karena sudah tak biasa
atau karena enggan?
atau karena... aaahhh, aku malas membahasnya

sebenarnya aku ingin berbagi...
tapi kepada siapa?
dunia ini luas, manusia pun banyak, tapi tak satu pun kutemui orang yang tepat untuk mencurahkan apa yang aku rasa
tidak seorang pun...

sudah tulisan takdir ataukah karena keras kepalaku yang buat aku merasa sendiri di tengah hiruk pikuk dunia... aku tak punya jawabannya
yang jelas, semua kujalani dengan senyum dan tawa juga tangis tertahan yang begitu terasa sesak di dadaku
kemana harus kutumpahkan semua yang menumpuk di kepalaku
kemana kuadukan perihal hidupku
kemana kuceritakan betapa bahagia aku saat itu
kemana?
tak lama kudengar ada suara yang berkata, "kemari... Aku siap menampung semua yang kamu alami. Aku siap tanpa pamrih apalagi tarif. Aku sudah siap sejak dulu, tapi kamu selalu enggan"
huuufff... suara itu lagi... sudah tidak asing aku mendengarnya
kuangkat tanganku tinggi-tinggi, "Okelah... aku menyerah... aku menyerah... aku menyerah..." dan aku berlari ke arah suara itu
tak ada sosok... hanya rasa...
tak kasat mata... tapi nyata...
hangat kurasa pelukan suara tak berwujud
menjalar cepat sampai ke tulang sumsum... mengikat seluruh perasaanku...
menangis!!! meraung!!! kutumpahkan semua yang kurasa selama ini
suka, duka, senang, susah, tawa, tangis, cerita cinta cita-cita dan harapanku... semuanya! semua mencair dalam tangis dan raungku
aku sudah tak perduli dengan rasa malu dan harga diri, yang ada hanya luapan emosi yang terbendung sekian lama... tak terkendali

Tuhan...
betapa bodohnya aku mencari makhluk yang mengerti aku
betapa piciknya aku tak mengiraukan kehadiranmu di sampingku
betapa sombongnya aku karena kupikir aku adalah wanita tangguh
Tuhan... aku perlu Engkau...
Tuhan... aku haus akan Engkau...
seperti rusa yang rindu air, begitu juga jiwaku rindu Engkau
Engkaulah Tuhan hasrat hatiku... aku rindu Engkau...
Rindu Engkau... seperti penjaga malam yang tidak sabar menunggu datangnya pagi hari
sangat rindu....
Engkaulah tempat perlindungan dan benteng kekuatanku
Engkaulah gunung batu dan kota bentengku
Engkaulah suluh jalanku dan penjaga hatiku
Engkau lah yang menciptakan dunia dan seluruh isinya, juga aku
sudah pasti Engkau mengerti isi hatiku
yaaahhh... aku terlalu jauh dariMu sehingga tak lagi kupahami hatiMu
tapi... sekarang aku tau kepada siapa aku harus mengadu dan berbagi
sekarang aku tau siapa yang memahami dan mengerti kedalaman hatiku
Engkau Tuhan...

Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang sangat mengerti aku, tidak juga diriku, hanya Tuhan saja...
dan sekarang hidupku berjalan bersama Tuhan
setiap saat, setiap kesempatan, setiap cerita, setiap asa semua berujung padaMu, Tuhanku...









Tidak ada komentar:

Posting Komentar